Perbedaan Encoding, Encryption, Hashing dan Obfuscation

No Comments
Pada dunia ICT (Information Communication and Technologies) yang telah kita ketahui. Tidak jarang kita menemukan istilah - istilah baru saat kita belajar atau membaca suatu artikel terkait dunia ICT. Bahkan kita juga sering menemui istilah yang antara istilah satu dengan istilah lainnya seperti sekilas hampir sama artinya, namun sebenarnya berbeda. Pada tulisan kali ini, saya akan mencoba sedikit menjabarkan apa perbedaan dari istilah Encoding, Encryption, Hashing dan yang mungkin orang jarang sekali dengar yaitu Obfuscation. Mari kita jabarkan satu per satu mulai dari Encoding.

1. Encoding
Apa itu Encoding? Kita biasanya sering menemui istilah ini, misal saat ingin melakukan Save suatu file HTML :D. Sebagian dari kita mungkin akan identik dengan UTF-8, UTF-16, Unicode, ASCII dan seterusnya saat menemui kata Encoding ini. Saya tidak akan membahas apa itu UTF-8, UTF-16 dan teman - temannya yang lain pada kesempatan kali ini. Jadi, sebenarnya apa itu Encoding? apabila ditinjau dari tujuannya yaitu mentransformasikan data menjadi format lain untuk tetap dapat dikonsumsi dengan baik oleh sistem yang berbeda. Tujuan dari Encoding ini bukan untuk menjaga data tetap bersifat rahasia. Karena saat format data diubah oleh proses Encoding menjadi format data lainnya, proses Encoding menggunakan sebuah skema yang mana skema tersebut tersedia secara publik. Sehingga mudah saja jika kita ingin melakukan proses Reverse (Decoding).    

Gambar Skema ASCII

2.Encryption
Istilah Encryption ini sepertinya yang cukup populer di antara yang lainnya. Menurut ilmu yang pernah saya dapat dari kuliah dulu :P, Encryption ini adalah istilah yang sebenarnya berada pada cabang ilmu Kriptografi (ilmu seni merahasiakan data). Beda dengan Encoding tadi, bahwa Encryption justru bertujuan untuk menjaga kerahasiaan sebuah data setelah data tersebut diubah formatnya. Biasanya ada istilah - istilah yang terkait dengan Encryption yaitu Plain Text (data sebelum dikenakan proses Encryption) dan Cipher Text (data sesudah dikenakan proses Encryption). Untuk format data setelah dilakukannya Encryption, tidak sembarangan pihak yang bisa mengubahnya kembali / Reverse (Decryption) menjadi Plain Text. Karena dibutuhkan suatu kunci / key untuk mengubah data Cipher tersebut menjadi Plain. Contoh - contoh dari Encryption biasanya seperti RSA, Blowfish, AES dan seterusnya silahkan dicari sendiri :D.

Gambar Cipher Text

3. Hashing
Saya suka mengikuti beberapa komunitas terkait bahasa pemrograman, seperti PHP Indonesia misalnya. Disana saya masih suka melihat pertanyaan - pertanyaan yang misalnya "Bagaimana cara mengubah kembali password yang sudah menjadi MD5 ke text biasa lagi?". Kurang lebih seperti itu pertanyaannya. Jika ada yang masih belum tau MD5, itu adalah salah satu teknik hashing yang cukup populer namun konon sudah tidak aman lagi :D. Hashing tidak sama dengan Encryption yang bisa dikembalikan lagi dari cipher text ke plain text. Hashing hanya memiliki proses satu arah (one way), hanya bisa melakukan pengubahan plain text ke cipher text. Lalu, apa tujuan dari menggunakan hashing ? sebenarnya hashing adalah cara memberikan suatu tanda integritas pada suatu object, bisa suatu pesan atau file. Terkadang saat suatu pesan atau file dikirim melewati suatu network atau jaringan. Kita tidak tau apakah file atau pesan kita saat menuju destinasi tidak ada yang mencoba mengubahnya. Jika ada yang mengubahnya, pasti cipher dari hashing file atau pesan tersebut berbeda dari cipher hashing awal saat file atau pesan itu akan dikirimkan. Sehingga cipher tersebut bisa dijadikan indikasi terkait integritas file atau pesan tersebut.

Gambar Logic Scheme SHA512
4.Obfuscation
Obfuscation adalah istilah yang mungkin tidak begitu populer dibandingkan Encoding, Encryption dan Hashing. Tetapi mungkin kita semua pernah menemukannya. Misal pada saat kita memilih library Jquery yang sizenya lebih kecil (Jquery.min.js). Jika kita buka file jquery.min.js tersebut, kita tidak akan dengan mudah membaca source code yang ada di dalamnya. Jadi sekarang sudah tau apa itu Obfuscation ? Ya benar, Obfuscation bertujuan untuk membuat source code menjadi sulit dibaca, dimengerti, atau digandakan.

Gambar Obfuscation


Itulah penjelasan singkat dari perbedaan Encoding, Encryption, Hashing dan Obfuscation. Semoga bermanfaat. Terimakasih

Cara Memindahkan Aplikasi Android dari Memori Internal ke Memori Eksternal

3 comments
Cara Memindahkan Aplikasi dari Memori Internal ke Memori Eksternal – Banyak orang yang mengalami masalah pada memory internalnya yaitu memory penuh, memory internal yang penuh akan sangat menggangu ketika ingin menambah aplikasi atau download aplikasi terbaru dari google play store.

Perlu anda ketahui menginstall aplikasi atau game di memory eksternal akan berdampak buruk bagi android anda salah satunya yaitu menurunya performa dari smartphone itu sendiri. Dikarenakan memori eksternal bersifat terbatas dan dalam kecepatan read and write memori eksternal masih kalah cepat dengan memori internal.

Maka dari itu saya menyarankan untuk android yang mempunyai memori internal yang berkapasitas besar tidak usah memindahkan aplikasinya, biarkan saja di memori internal. Namun jika kamu memiliki memori internal yang kecil dan sering menginstall aplikasi boleh menggunakan cara ini.

Cara memindahkan aplikasi ini sangat gampang, saya akan menjelaskan dua cara untuk memindahkan aplikasi dari memori internal ke memori eksternal (SD card). Yang pertama dengan menggunakan aplikasi dan cara yang kedua dengan menggunakan settingan bawaan dari smartphone.

{1}.Cara Memindahkan aplikasi android tanpa aplikasi

-Pertama masuk ke menu settingan di android anda.

-Setelah itu klik menu aplikasi atau apps

-Nanti akan muncul banyak aplikasi yang terinstall di android kamu, pilih aplikasi mana yang ingin kamu pindahkan ke memori eksternal, saya sarankan pindahkan aplikasi yang jarang kamu gunakan. Lalu klik move to Sd card

-Selesai, kamu telah memindahkan aplikasinya.

Note: Tidak semua android ada settingan seperti itu, jadi jika kamu tidak menemukan settingannya kamu dapat mencoba trik yang kedua.

{2}.Cara Memindahkan aplikasi android menggunakan aplikasi

Sesuai dengan judul, disini kita memerlukan bantuan dari aplikasi, yang bernama Link2SD, langsung saja simak tutorial di bawah.

-Pada trik ini android kamu diharuskan dalam keadaan sudah di root.

-Setelah itu kamu perlu menyiapkan memori sd card yang berukuran minimal 4Gb dan sudah di partisi. Agar ketika menyimpan aplikasi akan lebih optimal.

-Install aplikasi Link2SD di playstore.

-Setelah di install, buka aplikasinya.

-Kemudian kamu tinggal memilih aplikasi mana yang ingin kamu pindahkan ke sd card/memori eksternal, dengan cara tekan opsi pilihan lalu klik multi select. Anda dapat memilh semua aplikasi dengan memencet select all atau dengan menggunakan cara manual dengan cara memilih satu per satu aplikasi yang ingin kamu pindahkan.

-Jika kamu sudah memilih aplikasi yang ingin kamu pindahkan, klik aplikasi yang ingin dipindahkan lalu pilih "link to sd card".

-Klik semua centang yang ada lalu klik OK.

-Tunggu hingga pemindahan selesai.

Sekian artikel “Cara Memindahkan Aplikasi dari Memori Internal ke Memori Eksternal” semoga dapat membantu masalah anda. Jika ada tulisan yang kurang jelas atau kurang mengerti kamu bisa tanyakan di kolom komentar. Jangan lupa like fanspage kami untuk mendapatkan info teknologi terupdate dari jalankutu.

Cara Memberi Password di Flashdisk Agar Aman

No Comments
Cara Memberi Password di Flashdisk agar Aman – Tempat menyimpan data yang dapat di bawa kemana-mana dan ringan biasa di sebut flashdisk. Biasanya pelajar meletakkan file penting dan tugas sekolah di dalam flashdisk karena mudah di bawa kemana-mana dan ukurannya yang kecil.

Banyak produk flashdisk yang di jual di pasaran dengan harga yang lumayan murah, menyesuaikan dengan kualitasnya. Maka dari itu kamu harus pandai-pandai memilih flashdisk yang bagus dan terjamin keasliannya.

Saat di sekolah ada saja teman yang iseng memasukkan atau menghapus file yang ada di flashdisk, pasti kamu sangat kesal dengan kelakuannya, sehingga kamu mencari cara agar flashdisk  kamu tidak dapat di otak-atik lagi. Maka dari itu saya akan membagikan tutorialnya disini. Tidak hanya mengamankan dari teman kamu cara ini juga bisa untuk mencegah virus masuk ke flashdisk kamu.

Cara Memberi Password di Flashdisk Agar Aman

Tutorial ini lumayan mudah untuk di praktekan, ikuti saja step by step di bawah.

1.Pertama masukkan flashdisk ke pc kamu, lalu klik start dan pilih “Control Panel”

2.Setelah itu pilih ubah view by menjadi “Small Icons”

3.Jika sudah klik “Bitlocker Drive Encryption”

4.Selanjutnya Klik “turn on bitlocker” pada flashdisk yang kalian punya

5.Ceklis “Use a Password to unlock the drive”, lalu isikan passwordnya sesuai keinginan kalian.

6.Klik next, jika sudah kamu akan diberikan pilhan passwordnya ingin disimpan dengan bentuk file atau di print. Pilih sesuai keinginan, kalau saya pilih yang di jadikan file karena gak punya printer.

7.Cari tempat dimana kamu menaruh password pemulihan klik save, klik next, dan yang terakhir klik “start Encrypting” tunggu hingga selesai.

Sekian artikel “Cara Memberi Password di Flashdisk” jika ada yang kurang jelas atau kurang dimengerti bisa kamu tanyakan di komentar, like fanspage kami untuk mendapatkan info terbaru dari jalankutu. Jangan sungkan untuk berkomentar karena komentar tidak bayar insyallah akan saya balas secepatnya.

Cara Membersihkan Data C yang Penuh

1 comment
Komputer atau laptop saat ini mengalami kemajuan yang pesat, dari hardware maupun software. Kali ini saya akan membahas tentang drive C, tempat biasanya disimpannya program atau file software.
Pasti kamu kesal jika mengetahui drive C sudah penuh, padahal kamu tidak pernah memasukkan file kedalamnya.

Sebenarnya yang membuat drive C itu penuh bukan hanya dari file yang anda masukkan disana, tetapi ada juga dari recycle bin,virus yang menggandakan diri,dan software yang kamu install di pc kamu. Maka dari itu kamu harus rajin membersihkannya.

Mengapa drive C harus sering di bersihkan? Karena drive C yang penuh juga dapat mempengaruhi kinerja pc kamu, sehingga beban pc akan semakin berat. Maka dari itu saya akan membagikan tips menghapus drive c dengan aman tanpa merusak file program yang ada.

Tips kali ini cukup simpel kamu hanya perlu software utility untuk membersihkan pc kamu, tidak hanya drive c saja yang dapat dibersihkan namun drive d pun juga dapat dibersihkan oleh software yang satu ini. Ikuti step di bawah.

Cara Membersihkan Data C yang Penuh


1.Download dulu software CCleaner di sini

2.Setelah itu install seperti biasa, lalu buka software tersebut lalu klik analyze.

3.Lalu klik run Cleaner, pc anda akan otomatis di bershihkan oleh CCleaner.

4.Tunggu hingga proses selesai, jika sudah selesai cek driver c, selesai.

Itu tadi tips “Cara Membersihkan Data c yang penuh” jika ada yang kurang jelas atau kurang dimengerti bisa ditanyakan di komentar. Jangan lupa like fanspage facebook kami untuk mendapatkan info terbaru dari Jalankutu.com sekian terimakasih.

Cara Mematikan Auto Update Playstore

2 comments

Pasti kita sangat kesal apabila saat sedang browsing di internet tiba-tiba saja speed atau kecepatan internet menurun akibat download play store tidak hanya kecepatan internet, kuota kita juga akan disedot habis oleh  update aplikasi di android anda.

Update aplikasi otomatis ini ada baik dan ada buruknya juga bagi smartphone kamu. Sisi baiknya yaitu aplikasi yang ada di smartphone anda akan selalu versi yang terbaru, sehingga fitur yang terdapat di aplikasi tersebut pun semakin cangih, namun sisi buruknya yaitu paket internet kuota kamu akan cepat habis, dikarenakan kamu seperti mendownload ulang aplikasinya.

Tidak usah khawatir kuota kamu akan habis terus, auto update ini bisa di disable atau di nonaktifkan, simak tips dibawah ini untuk mematikan auto update playstore.

Cara Mematikan Auto Update Playstore


1.Pertama buka aplikasi playstore kamu, lalu klik garis tiga yang ada pada pojok kiri atas.

2.Jika sudah klik setting.

3.Pada kategori “General”  akan ada tulisan “Auto-update apps” klik tulisan tersebut.

4. Nanti anda akan diberikan 3 pilihan, untuk pilihan yang pertama akan mematikan auto update di playstore kamu. Pilihan kedua akan menghidupkan auto update di playstore dengan menggunakan apapun yang terhubung dengan internet. Yang ketiga  akan menghidupkan auto update jika sedang dalam terkonek ke wifi. Nah dari ketiga pilihan tersebut kamu dapat memilih sesuai dengan kebutuhan kamu.

5.Restart/Reboot android kamu, coba hidupkan data dan lihat hasilnya, playstore tidak akan update otomatis lagi.

Sekian artikel “Cara Mematikan Auto Update Playstore” jika ada yang kurang jelas atau kurang dimengerti bisa tanyakan langsung di komentar, untuk mendapatkan informasi terbaru dari kami silahkan like fanspage facebook di situs ini.